Awalnya suatu perilaku abnormal dianggap masyarakat sebagai sebuah gangguan. Akantetapi dalam kurun waktu akhir Tahun 80-an perilaku abnormal tidak lagi dipermasalahkan,
masyarakat lebih berpikir kepada hal-hal yang menyebabkan terjadinya perilaku abnormal. Pada kasus
melakukan tindakan homoseksual dengan diikuti berbagai pertanyaan apakah perilaku itu merupakan
suatu tindakan yang alami dari sejak lahir(takdir) ataukah ada penyebab lain, atau pertanyaan tentang
bagaimana cara mengantisipasi perilaku abnormal yang satu ini. Dari pertanyaan ini timbullah
berbagai macam pernyataan menanggapi penyebab terjadinya perilaku homoseksual ini. Mulai dari
pernyataan yang menjelasakan keterkaitan perkembangan si anak di masa kecilnya sampai dengan
pengaruh tempat lingkungan sekitarnya.
Dalam Perkembangan anak di masa kecil di jelaskan hal yang menyebabkan si anak tergerak
untuk berperilaku homoseksual, seperti si anak yang menganggap figure ayah atau ibunya paling
sempurna atau terbaik. Pada kasus ini si anak yang menyukai figure salah satu orang tuanya akan
tetapi berbeda dari kodrat yang ada pada dirinya merasa kurang sesuai dengan dirinya. Di dalam
nalurinya terdapat penolakan atas kodrat yang terdapat pada dirinya. Kemungkinan yang lain adalah
kurangnya salah satu figure orang tua yang menyebabkan dalam diri anak bercampur baur antara
identitas laki-laki dan perempuan.