Sabtu, 21 Agustus 2010

Perilaku Homoseksual di Masyarakat

Awalnya suatu perilaku abnormal dianggap masyarakat sebagai sebuah gangguan. Akantetapi dalam kurun waktu akhir Tahun 80-an perilaku abnormal tidak lagi dipermasalahkan,
masyarakat lebih berpikir kepada hal-hal yang menyebabkan terjadinya perilaku abnormal. Pada kasus
perilaku homoseksual yang menjadi perbincangan di dalam masyarakat tentang penyebab seseorang
melakukan tindakan homoseksual dengan diikuti berbagai pertanyaan apakah perilaku itu merupakan
suatu tindakan yang alami dari sejak lahir(takdir) ataukah ada penyebab lain, atau pertanyaan tentang
bagaimana cara mengantisipasi perilaku abnormal yang satu ini. Dari pertanyaan ini timbullah
berbagai macam pernyataan menanggapi penyebab terjadinya perilaku homoseksual ini. Mulai dari
pernyataan yang menjelasakan keterkaitan perkembangan si anak di masa kecilnya sampai dengan
pengaruh tempat lingkungan sekitarnya.
Dalam Perkembangan anak di masa kecil di jelaskan hal yang menyebabkan si anak tergerak
untuk berperilaku homoseksual, seperti si anak yang menganggap figure ayah atau ibunya paling
sempurna atau terbaik. Pada kasus ini si anak yang menyukai figure salah satu orang tuanya akan
tetapi berbeda dari kodrat yang ada pada dirinya merasa kurang sesuai dengan dirinya. Di dalam
nalurinya terdapat penolakan atas kodrat yang terdapat pada dirinya. Kemungkinan yang lain adalah
kurangnya salah satu figure orang tua yang menyebabkan dalam diri anak bercampur baur antara
identitas laki-laki dan perempuan.


Pada lingkungan juga mempunyai kekuatan yang menjadi penyeban seseorang melakukan
tindakan homoseksual. Kedua orang tua yang mengharapkan kehadiran seorang anak laki-laki
memperlakukan anaknya layaknya seorang laki-laki misalnya. Hal ini menyebabkan kebingungan
akan identitasnya sebagai laki-laki dan perempuan. Jadi jelaslah perkembangan pada masa kecil
sangat mempengaruhi terjadinya perilaku menyimpang homo seksual. Adapun pelecehan seksual
yang dialami di masa kecil juga di duga menjadi penyebab seseorang berperilaku homoseksual.
Jadi semakin jelas saja bahwa perilaku homoseksual bukanlah perilaku yang terjadi secara
alami. Akan tetapi melalui suatu proses yang terjadi pada kehidupannya. Karena pada dasarnya
manusia itu bersih seperti kertas putih, lingkunganlah yang akan menentukan apakah yang akan
tertulis pada kertas putih tersebut. Perilaku Homoseksual, mskipun sulit untuk memperbaikinya, akan
tetapi dengan kemauan dari pasien bisa dikurangi dengan melalui tahap-tahap terapi tertentu, dengan
cara menggali peristiwa-peristiwa yang dialami pasien di masa rentang kehidupannya dari kecil
hingga dewasa.
Apakah yang menyebabkan perilaku Homoseksual dikategorikan kedalam perilaku abnormal
atau perilaku menyimpang? Hal apa yang menyebabkannya. Didalam Psikologi Abnormal diberikan
beberapa criteria yang menyebutkan mengapa suatu tindakan atau perilaku seseorang dianggap
sebagai perilaku abnormal, Kriteria-kriteria itu adalah:

1) Kriteria Statistik di Masyarakat
Seorang individu dikatakan berperilaku abnormal bila dikatakan perilakunya menunjukkan
suatu karakteristik yang tidak lazim ada di masyarakat. Seperti halnya perlaku homoseksual
yang merupakan suatu perilaku yang berada di luar kewajaran masyarakat normal pada
umumnya.

2) Kriteria Norma
Perilaku individu banyak ditentukan oleh norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Ketentuan tentang benar-tidaknya perilaku yang ditentukan oleh agama ataupun kebiasaankebiasaan
yang berlaku di dalam masyarakat. Sampai disini jelaslah jikalau perilaku
homoseksual ini sangat bertentangan dengan norma agama dan masyarakat, dan apabila
kerapkali seseorang melanggar aturan ini dapat dikategorikan perilaku abnoramal.

3) Kriteria Patologis
Seorang individu dikatakan berperilaku abnormal setelah melakukan suatu pemeriksaan
kondisi mental oleh orang-orang yang ahli.
Dari ketiga criteria tersebut hanya criteria statistic dan criteria norma yang mampu dilihat
oleh orang awam. Kriteria yang ketiga hanya bisa dilihat oleh orang yang benar-benar ahli
dibidangnya. Akan tetapi ketiga criteria itu tidak selamanya berjalan secara pararel, Sebagai contoh
Perilaku Homoseksual di Indonesia perilaku ini dianggap sebagai perilaku menyimpang karena
bertentangan dengan norma-norma yang ada. Akan tetapi bila kita tengok di beberapa Negara asing
perilaku Homoseksual diperbolehkan, bahkan dianggap sebagai hal yang wajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar